25 Mar 2013

Hong Dong


Hong Dong

Dikenal sebagai pendekar sejaman yang amat dihormati dan disegani di rimba persilatan. Hong Dong merupakan pewaris Kaypang generasi ke-38 dan juga guru dari Wang Xiao Long. Hong Dong bersifat jujur, lurus, dan tak segan menegakkan kebenaran, sehingga di usia 30 tahun dirinya diangkat menjadi murid Li San Jue yang merupakan Pewaris Kaypang di masa itu. Dirinya yang selalu berjuang memberantas kejahatan membuat Hong Dong dikenal sebagai pendekar pembela keadilan dan ditakuti oleh pendekar dari aliran hitam. Bahkan Bai Wu Ya sang ketua Perguruan Guang Fa menaruh hormat padanya dan menganggap Hong Dong sebagai sahabat seperjuangan. Sifat Hong Dong yang menjunjung tinggi keadilan membuat dirinya tak bisa tinggal diam melihat tindak kejahatan saudara seperguruannya; Tang Yizui (Monster Mabuk). Di saat dirinya berkelana demi membuat perhitungan dengan Tang Yizui, Hong Dong bertemu dengan seorang wanita yang kerasukan dan menjadi kejam akibat berlatih Ilmu 9 Rembulan secara menyimpang. Hong Dong pun mengurung dirinya di goa pendalaman lembah demi meredam sifat bengis wanita tersebut, sampai akhirnya dirinya bertemu dengan Wang Xiao Long dan mengangkatnya sebagai murid.
Sebagai pewaris Kaypang Hong Dong menguasai jurus 18 Telapak Penakluk Naga dan Jurus Tongkat Penggebuk Anjing. Dipadu dengan tenaga dalam Hawa Bintang Sakti yang sudah amat sempurna, kekuatan Hong Dong menyamai Tahap Hitam Permulaan Ilmu Pengubah Otot. Kedasyatan Kung Fu Hong Dong terletak pada variasi jurusnya yang selalu berubah-ubah dan bervariasi, sehingga hanya sedikit jagoan yang bisa menandinginya. Sebagai seorang sesepuh, Hong Dong telah banyak memberi sumbangan yang berarti bagi para Ksatria angkatan muda Long Hu Men dalam memberantas kejahatan. Namun dalam penyerbuan ke Aliran Lou Cha, dirinya dikalahkan oleh Ilmu Pengubah Otot Tahap Hitam; Satu Rajah Perang milik Dewa Iblis Awan Api sehingga harus kehilangan kedua tangannya. Meski menjadi cacat, tekad Hong Dong untuk membela keadilan tak pernah surut. Dirinya pun mewariskan tenaga dalam untuk Muridnya; Xiao Long, dengan harapan agar Xiao Long kelak meneruskan tekad dan perjuangannya dalam menegakkan kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar