25 Mar 2013

Tie Linggong


Tie Linggong


Merupakan ketua senior aliran Tongtian yang berkedudukan di Thailand. Selain dikenal tangguh “rubah tua” yang satu ini juga menyimpan sifat licik dan kejam dibalik sikap angkuhnya yang berwibawa, serta tak segan-segan mengorbankan orang lain demi tujuannya. Keahlian Tie Linggong dalam bersiasat dan memainkan taktik psikologis tak kalah hebat dari Dewa Iblis Tua (Xicheng Wang). Juga seperti halnya Dewa Iblis Tua, dibalik kekejaman dan kelicikannya Tie Linggong tetaplah seorang ayah yang menjaga dan membimbing anak-anaknya, terutama terhadap putra bungsunya Tie Wulang sang ketua junior Aliran Tongtian. Meski terkadang dirinya juga tidak mempercayai sepenuhnya para anggota keluarganya tersebut.


Sebagai aliran besar yang menguasai hampir semua basis utama di Thailand, kekuasaan dan kekuatan Aliran Tongtian tidak kalah dari Aliran Loucha ataupun Teratai Putih. Meski tidak akur dengan Aliran Yuanshi dan Guang Fa yang pada dasarnya berasal dari satu aliran, Tongtian adalah yang terkuat dan juga terbesar diantara ketiganya. Sebagai ketua senior dari aliran tersebut meski telah mengundurkan diri, Tie Liggong adalah sosok yang paling berkuasa di Aliran Tongtian walaupun jabatan sebagai ketua resmi dipegang oleh anaknya Tie Wulang. Ambisinya untuk memajukan aliran Tongtian tidak pernah surut meski dirinya telah berusia lanjut. Bahkan demi mewujudkan ambisinya tersebut, ia pernah beniat merekrut Kakek Tua sang Tiada Lawan ke dalam alirannya yang tentu saja berakhir dengan kegagalan.


Selain menyandang Ilmu Xiangyuan Pengguncang Langit yang diwariskan turun temurun dari leluhur Aliran Tongtian terdahulu, Tie Linggong juga dapat mengerahkan kekuatan sesungguhnya dari Ilmu Kitab Doktrin. Ini dikarenakan Tie Linggong menyimpan sarira di dalam tubuhnya. Ilmu Xiangyuan Pengguncang Langit miliknya telah mencapai tahap tinggi bahkan sanggup mengimbangi Ilmu Pengubah Otot Pertengahan Tahap Hitam milik Dewa Iblis Awan Api. Apalagi jika ditambah dengan tenaga pemungkas Kitab Doktrin, bisa dibayangkan begaimana dasyatnya puncak kekuatan Tie Linggong. Namun meski begitu Tie Linggong tidak sembarangan dalam mengerahkan kekuatan puncak Kitab Doktrin, karena setiap kali tenaga ini dikerahkan maka akan menghabiskan sebutir sarira.

Setelah mendapatkan giseng 10.000 tahun dari Dong Fang Wu Di, Tie Linggong semakin giat meningkatkan kekuatannya guna menguasai kekuatan Kitab Doktrin. Hanya dalam waktu setahun tenaganya pun meningkat pesat dibandingkan sebelumnya. Bahkan dirinya menjadi lebih muda dibandingkan usianya. Meski berlatih ilmu yang sama, namun hasil yang didapat amat bertolak belakang dengan anaknya Tie Wulang yang menjadi terlihat lebih tua10 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar